Sering kali kita mendengar kuda putih yg cantik,kuda yg bertanduk dan kuda terbang bersayap yg muncul dicerita dongeng, Apakah itu hanya dongeng. Menurut beberapa keyakinan kuda-kuda tersebut memang lah ada. Dan ini lah cerita legendanya selamat membaca.....
1. Hippokentaur
Hippokentaur adalah makhluk yang berwujud setengah manusia setengah kuda. Dalam lukisan vas Attika dan Boiotia awal, kentaur digambarkan berupa bagian belakang kuda yang menyatu dengan tubuh manusia yang utuh. Sementara dalam perkembangan selanjutnya, penggambaran kentaur adalah bagian tubuh manusia (dari kepala sampai pinggang) yang menyatu dengan gumba kuda. Komposisi setengah-manusia dan setengah-hewan ini telah membuat banyak penulis menganggap kentaur sebagai makhluk liminal, berada di antara dua sifat, diceritakan dalam mitos yang berlawanan, baik sebagai perwujudan dari alam liar, seperti ketika para kentaur berperang dengan suku Lapith, atau sebaliknya sebagai guru, contohnya Kheiron. Kentaur biasanya disebut terlahir dari hubungan Iksion dan Nefele (dewi awan yang dibuat sesuai wujud Hera). Versi lainnya adalah bahwa ras kentaur merupakan keturunan Kentauros, yang berhubungan seksual dengan kuda-kuda betina di Magnesia. Kentauros sendiri kemungkinan adalah putra Iksion dan Nefele atau putra Apollo dan Stilbe, putri dewa sungai Peneus.
Hippo kentaur juga ada yg perempuan, disebut juga dengan centtaurses
mereka tinggal digunung bersama anak-anak kentaur lainnya. Hampir semua
Hippokentaur jantan sangat menyukai minuman anggur yg dapat membuat
mereka menjadi brutal.
2. Pegasus
Pegasus.(Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani. Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi monster. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia.
Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di dalam dunia kuno dan dunia klasik. Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan pegasus ke Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan menjatuhkan Bellerophon dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawa petir untuk Zeus.
Kata "pegasus” kini digunakan untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum.
3. Areion
Aerion adalah kuda abadi keturunan dewa. Areion lahir dari hubungan Demeter dan Poseidon. Poseidon bernafsu pada Demeter dan mengejarnya. Demeter berusaha melarikan diri dengan berubah wujud menjadi kuda betina dan bersembunyi di antara kawanan kuda namun Poseidon mampu melihat penyamaran Demeter. Poseidon lalu berubah menjadi kuda jantan dan memperkosa Demeter. Dari hubungan tersebut lahirlah Areion. Areion sangat cepat dan mampu berbicara bahasa manusia.Arion adalah anak dari Poseidon dan Demeter. Poseidon bernafsu dan mengejar saudarinya, Demeter, tidak lama setelah penculikan Persefone. Demeter mencoba bersembunyi dari saudaranya dengan cara berubah menjadi kuda betina dan bersembunyi di antara kuda-kuda lain di Arkadia. Namun Poseidon berhasil menemukannya. Poseidon berubah menjadi kuda jantan lalu memperkosa Demeter sampai Demeter melahirkan seekor kuda jantan bernama Arion dan seorang putri bernama Despoina.
Arion kemudian dipelihara oleh Onkios di Arkadia. Arion sangat lincah dan cepat dibandingkan kuda-kuda lainnya, Arion juga bisa berbicara bahasa manusia. Herakles mengambil Arion dan memberikannya pada Adrastos, raja Argos.
Dalam perang Tujuh Melawan Thebes, Arion ikut berperan dalam menyelamarkan nyawa Adrastos. Arion menjauhkan Adrastos dari medan pertempuran dan membawanya ke Athena.
4. Diomedes
Diomedes atau Kuda betina Thrakia adalah kuda pemakan manusia yang liar dan tak terkendali. Kuda ini berjumlah empat ekor. Mereka adalah milik raksasa Diomedes (bedakan dengan Diomedes, putra Tideus), raja Thrakia, anak Ares dan Kirene yang tinggal di pesisir Laut Hitam. Bukefalos, kuda Aleksander Agung dikatakan merupakan keturunan dari kuda-kuda ini. Herakles diharuskan menangkap kuda-kuda ini dalam rangka menyelesaikan tugas kedelapannya.Diomedes, raja Thrakia, memiliki empat ekor kuda betina yang senang memakan daging manusia. Kuda-kuda ini liar dan tak terkendali.
Herakles diharuskan menangkap kuda-kuda ini dalam rangka menyelesaikan tugas kedelapannya. Herakles membawa beberapa pemuda dan mencuri kuda-kuda ini dari Diomedes. Ketika Herakles sedang bertarung dengan Diomedes, kuda-kuda itu memakan Abderos, salah seorang pemuda teman Herakles. Untuk membalasnya, Herakles membunuh Diomedes dan menyajikan dagingnya pada kuda-kudanya sendiri.
Bukefalos, kuda Alexander Agung dikatakan merupakan keturunan dari kuda-kuda ini.
5. Hippokampos
Hippokampos atau kuda air adalah makhluk mitologi Yunani yang memiliki tubuh bagian depan kuda dan bagian belakang ikan. Hippokampos sering digambarkan memiliki sisik berwarna hijau dan juga sirip. Poseidon menggunakan dua atau empat ekor Hippokampos untuk menarik keretanya melintasi lautan. Orang Yunani kuno percaya bahwa Hippokampos merupakan makhluk dewasa dari kuda laut.
6. Kirin
Kirin atau Qilin adalah mahluh setengah naga setengah kuda, pada awalnya berasal dari mitologi China namun tersebar ke seluruh asia timur. Dalam mitologi China, kirin adalah hewan suci yang memiliki sifat baik, namun kirin bisa menjadi hewan yang buas dan mengerikan saat terancam. Konon kirin hanya muncul di tempat2 yang dikuasain oleh penguasa yang baik dan bijaksana.
Selain India, Cina juga memiliki Unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepala.
Pada abad pertengahan, pengaruh Unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol-simbol kebangsawanan. Pada masa ini, karakter Unicorn telah berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya dengan satu tanduk di kepalanya.
Seiring dengan bangkitnya paham humanisme, Unicorn mendapatkan tempat tersendiri sebagai simbol cinta yang murni dan pernikahan yang setia.Qilin (bahasa Tionghoa: 麒麟; pinyin: qílín; Wade-Giles: ch'ilin), juga dieja Kylin, atau Kirin (bahasa Jepang dan Korea) adalah mahkluk mitologis yang terdapat dalam legenda-legenda di berbagai negara di Asia Timur (Tiongkok, Jepang, Korea, Vietnam, dll.) dan dikisahkan selalu muncul bersamaan dengan datangnya seorang bijak. Qilin adalah sebuah pertanda baik yang menghadirkan rui (bahasa Tionghoa: 瑞; pinyin: ruì; yang lebih kurang dapat diterjemahkan sebagai "ketenangan" atau "kemakmuran"). Ia seringkali digambarkan dengan api yang menutupi seluruh tubuhnya. Di Tiongkok dan Jepang, rakyat percaya bahwa Qilin adalah hewan suci, pelindung negeri dari bencana. Qilin adalah pelindung sebelah barat dan dilambangkan dengan kekuatan petir. Qilin berwujud menyerupai kura bersisik berkepala singa bertanduk rusa dan lambang bagi pelindung anak-anak.
7. Xanthos dan Balios
Xanthos dan Balios awalnya dimiliki oleh Peleus, ayah Akhilles. Peleus sendiri memperoleh kedua kuda itu sebagai hadiah pernikahan dari para dewa pada pesta pernikahannya dengan Thetis.
Ketika terjadi Perang Troya, Peleus memberikan beberapa alat tempur pada Akhilles, di antaranya adalah helm perang, baju perang, dan kereta perang beserta dua kuda penariknya: Xanthos dan Balios.
Xanthos dan Balios ikut menangisi kematian Patroklus, sahabat Akhilles. Hera memberi Xanthos dan Balios kemampuan untuk berbicara bahasa manusia.
8. Unicorn
Unicorn adalah makhluk dalam legenda yang wujudnya merupakan kuda, dengan sebuah tanduk di dahinya (kata “cornus” dalam bahasa Latin dihubungkan dengan kata “horn” yang berarti tanduk). Biasanya bulu Unicorn berwarna putih dan tanduknya berbentuk spiral. Darah Unicorn merupakan obat yang mujarab dan mampu membuat hidup abadi.
Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa.
Pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Menurut legenda yang beredar di Eropa, Unicorn disebut hanya bisa ditaklukkan oleh seorang perawan. Karena itulah, para perawan seringkali digunakan sebagai umpan untuk menangkap makhluk ini di alam liar.
Dalam kepercayaan yang lebih populer, tanduk Unicorn disebut dapat menetralkan racun. Karena itu, menurut legenda, tanduknya pernah digunakan sebagai bahan pembuat gelas seremonial yang digunakan oleh keluarga kerajaan, walaupun banyak yang percaya kalau tanduk yang digunakan sebenarnya bukanlah tanduk hewan mitologi Unicorn, melainkan tanduk dari Narwhal, paus Unicorn.
Ilmu pengetahuan modern mencatat kalau makhluk seperti itu tidak pernah ada. Namun ada catatan-catatan masa lampau yang sepertinya menunjukkan kalau makhluk misterius ini mungkin pernah hidup di beberapa bagian dunia.
Hal ini diperkuat dengan fakta kalau informasi mengenai Unicorn hampir tidak bisa kita temui di dalam mitologi Yunani. Para penulis Yunani kuno yang pernah menyinggung mengenai makhluk ini seluruhnya beranggapan kalau makhluk ini benar-benar ada, tepatnya di India. Ini mengkonfirmasikan penemuan stempel Mohenjo Daro dan Harappa.
Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias
Ctesias mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut:
"Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan. Tubuhnya berwarna putih, matanya berwarna biru dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 18 inci"
Ctesias juga yang pertama kali melaporkan kalau tanduk Unicorn bisa digunakan untuk menetralisir racun.
0 komentar:
Posting Komentar